Skip to main content

16 Ruang Tamu Biru Kelabu

16 Ruang Tamu Biru Kelabu - ruang tamu biru kelabu

Artikel ini ialah yang kedua dalam seri tulisan mengenang Hari Aksara Internasional yang jatuh pada tanggal 8 September.

Gambar) Pemilik Pilih Tema Biru Deko Homestay. Hasilnya Memang ...

Dalam sekian banyak forum tak jarang anda temukan pertanyaan: Buku rekaan Indonesia mana yang butuh dibaca?

Sering kali, jawaban atas pertanyaan tersebut terbatas pada apa yang beredar di toko kitab besar. Sebagian kitab tak dinamakan lagi sebab sulit ditelusuri dan tidak menjadi unsur dari kurikulum sekolah. Realitas ini, diperbanyak keinginan memperbincangkan buku-buku favorit, mendorong saya untuk mengoleksi delapan kitab fiksi mesti baca sebelum umur 30.

Kumpulan yang saya buat mempunyai sifat subjektif dan strukturnya dibentuk menurut tema dan kecenderungan tertentu. Kedelapan kitab ini, secara umum, menawarkan jawaban pelbagai atas pertanyaan besar: bagaimana membayangkan, memaknai, dan mereka ulang Indonesia?

Baca juga: Sembilan nonfiksi Indonesia yang mesti Anda baca sebelum umur 40

Empat karya kesatu dalam susunan memantulkan pertanyaan yang lebih spesifik: bagaimana menginginkan Indonesia dan dunia dalam perjalanan? Ini ialah bagian dari upaya untuk, satu, mendahului dikotomi lokal-asing; dua, mencari jejak kosmopolitanisme di luar tema menggapai cita-cita dan cinta sampai ke New York/Paris/Kairo (silakan isi sendiri), yang lazim anda temukan dalam novel maupun film populer masa kini.

Saya pun memasukkan karya-karya pengarang perempuan yang mempertanyakan norma, budaya, dan keindonesiaan melewati sudut pandang feminis. Di samping itu, sebagai pilihan dari tema-tema optimis semanis gulali yang berpengaruh dalam industri perbukuan, saya pun memilih karya-karya yang menghadirkan wajah Indonesia secara gelap dan distopis (kebalikan utopis).

Kumpulan ini sama sekali tidak komprehensif. Saya tidak menyebut tidak sedikit buku yang seringkali masuk kurikulum sekolah, laksana buku-buku angkatan Balai Pustaka maupun yang terbit sejumlah dekade sesudahnya.

Buku Robohnya Surau Kami yang anda baca di SMA, misalnya, pasti masih paling relevan guna Indonesia hari ini, saat kesalehan terus-menerus dipertunjukkan di ruang publik. Dan meski usulan modernitas dalam Layar Terkembang dapat diperdebatkan, kitab ini menghadirkan tokoh wanita intelektual berkesadaran politis di luar model ibuisme Orde Baru maupun model istri taat suami berbungkus jargon agama.

Kumpulan yang saya buat pun tidak merangkum buku-buku yang sudah menjangkau status “kultus” maupun mendunia, laksana tetralogi Pramoedya Ananta Toer, Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan, maupun Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Buku-buku yang demikian urgen ini, saya yakin, telah dibaca tidak sedikit orang sebelum umur mereka genap dua puluh.

Ruang tamu biru (16 gambar): reka bentuk dalaman dewan dalam nada ...

Orang-orang Bloomington (OOB), kitab favorit saya sepanjang masa, menyodorkan perspektif kosmopolitan yang unik. Indonesia tak muncul di sini. Berlatar kota Bloomington, wilayah pelajar yang tidak hingar bingar laksana New York, kitab ini menghadirkan sekumpulan insan usil-obsesif yang tak kalah ajaib dengan tokoh-tokoh film David Lynch.

Terkadang anda tak tahu tentu latar kebiasaan narator yang sedang bercerita. Apakah ia pelajar Indonesia di Bloomington laksana Budi Darma? Apakah ia orang Amerika berkulit putih? Yang jelas semua tokoh OOB menyiasati ruang sosial mereka dengan menjadi voyeur (pengintip) dan mengerjakan kejahatan-kejahatan kecil supaya tak kesepian.

Menghadirkan keterasingan secara dingin dan sadis ketimbang larut dalam kecintaan romantik atas rumah, kitab ini menciptakan kita beranggapan tentang keterhubungan dunia dan lokasi kita di dalamnya. Melalui OOB, kita menginjak dunia seorang penulis yang menerjemahkan usulan “warga dunia” dengan metodenya sendiri.

Beberapa cerpen Umar Kayam berlatar New York dalam Seribu Kunang-Kunang di Manhattan mencerminkan upaya tokoh-tokoh asal Indonesia dalam mengetahui dan menghubungkan diri dengan lingkungannya. Upaya ini tidak jarang kali terasa gagap, sebelum kesudahannya gagal.

Salah satu cerpen berkisah mengenai istri pelajar yang kesepian dan berjuang berteman dengan wanita eksentrik mempunyai nama “Madame Schlitz”. “Madame Schlitz” sendiri ialah sebuah fiksi; ia lantas lenyap ditelan kota.

New York kerap dicerminkan cantik, dingin, tetapi pun keji (“raksasa pemakan manusia”, meminjam istilah di antara narator). Sebaliknya, Indonesia dari kejauhan terkadang jadi kelewat romantik, laksana tokoh Marno yang tinggal bareng perempuan Manhattan tetapi dihantui oleh suara jangkrik dan ratusan kunang-kunang di desanya.

Dalam karya Umar Kayam kita menyaksikan tatapan takjub, heran, sekaligus berjarak atas yang Liyan. Buku ini menawarkan foto keterhubungan yang sarat tegangan, nostalgis, dan barangkali problematis, namun jelas ia bukan gambar kartu pos.

Sebuah foto lain mengenai Indonesia dalam perjalanan, Student Hidjo ialah Mas Boy dengan kecenderungan hipster versi pergantian abad 20.

Hidjo dikirim oleh ayahnya guna menjadi mahasiswa Fakultas Teknik di Delft agar tak kalah gengsi dengan rekan-rekan sesama pejabat di Jawa. Dalam Student Hidjo, anda lihat usulan nasionalisme muncul bersama-sama (kadang bersangkutan, kadang berbenturan) dengan kosmopolitanisme lewat tokoh-tokoh yang—sebagaimana Mas Marco—dandy dan mementingkan fesyen. Melalui tokoh-tokoh yang kelihatannya punya tidak sedikit waktu guna pelesir dan minum limun, kitab ini memantulkan cerminan modernitas Indonesia masa kolonial dalam Engineers of Happy Land (Rudolf Mrázek, 2002).

Gambar) Pemilik Pilih Tema Biru Deko Homestay. Hasilnya Memang ...

Student Hidjo bukan tanpa masalah karena representasi wanita Belanda di dalamnya sungguh menciptakan kening saya berkerut. Tetapi ia “menghibur” dengan teknik yang aneh, selesai bahagia tetapi penuh tanda-tanya, dan dengan cerdas menciduk kontradiksi zamannya.

Nh. Dini sering dimasukkan ke dalam kotak “penulis perempuan”, sebuah kelompok yang terkadang pun membatasi pelbagai tema yang diubah penulis-penulis kontemporer laksana Ayu Utami, Leila S. Chudori, Nukila Amal, atau Linda Christanty (dan ya, saya anjurkan Anda menyimak karya-karya mereka).

Di tahun 1970 dan 1980-an, pengarang perempuan bahkan dirasakan “hanya” mengubah tema asmara dan pernikahan ketimbang hal-hal yang lebih urgen seperti permasalahan sosial politik. Oposisi biner dunia perempuan/laki-laki, domestik/publik, maupun hubungan personal/politik malah luruh bila anda menyelami karya-karya Nh Dini.

Melalui sudut pandang tokoh wanita yang hidup di luar negeri sebagai kekasih atau istri seseorang, Pada Sebuah Kapal dan buku-buku Nh. Dini lainnya menyuruh kita beranggapan ulang mengenai konsep bangsa dan nasionalisme.

Salah satu figur Nh. Dini secara tegas mengklaim dirinya sebagai “citizen of the world” dan menghadapkan anda pada pertanyaan mengenai posisi etis dan politik sebagai penduduk negara sekaligus penduduk dunia. Bila sempat, baca pula Keberangkatan yang berkisah tentang empiris seorang wanita Indo, subjek yang menginginkan Indonesia dalam posisi “di antara”.

Baca juga: Dua karya urgen - jurnal Medis Hindia Belanda & Negarakertagama - lebih gampang diakses publik luas

Raumanen, ditulis oleh teolog feminis Marianne Katoppo, saya masukkan di sini sebagai anjuran membaca melawan arus. Kita butuh memberi arti lebih dalam atas karya-karya wanita di masa sastra Indonesia, didominasi oleh penulis/kritikus laki-laki, ingin menyingkirkan tulisan wanita ke distrik “kurang serius”.

Sebagian pembaca sastra barangkali memandang Raumanen “sekadar” melodrama (tapi menyetujui Linda Williams, definisi melodrama tak terbatas pada genre tetapi moda yang dapat dipakai di mana-mana; artinya, karya-karya kanon pun dapat mengolah unsur melodrama).

Raumanen tidak melulu mengusung cerita percintaan tragis namun mengemukakan pertanyaan mengenai “Indonesia” yang dibayangkan utuh, hubungan antara agama dan patriarki, dan rapuhnya posisi wanita muda. Dibandingkan pacar yang menghamilinya, figur Raumanen sebagai seorang wanita harus berhadapan dengan norma yang lebih represif dan sistem sosial yang jauh lebih tidak memihak. Akan unik pula bila anda hubungkan jejak Marianne Katoppo di sini dengan karyanya dua tahun kemudian, Compassionate and Free (1979), sebuah kitab teologi feminis Asia kesatu yang keluar dalam bahasa Inggris.

16 Trend Warna Cat Rumah Terkini 16 - Kombinasi Warna Cat Rumah

Meski beberapa besar kitab dalam susunan ini ialah novel atau kelompok cerpen, saya memakai kata “fiksi” secara longgar dan memasukkan suatu prosa liris urgen karya penyair/aktivis/akademisi feminis Toeti Heraty.

Calon Arang: Kisah Perempuan Korban Patriarki ialah salah satu karya yang menyodorkan pembacaan ulang atas legenda si tukang sihir dari Bali (lihat Goenawan Mohamad, Sardono W. Kusumo, Pramoedya Ananta Toer, Cok Sawitri, Ayu Utami), dan dapat dibilang yang paling mula mengajukan interpretasi feminis.

Calon Arang di sini tetap mencekam (“mempersembahkan mayat-mayat dalam kepingan”), tetapi telaah kritis atas patriarki yang dilaksanakan Toeti Heraty menghadirkan kompleksitas posisi Sang Rangda dari Dirah. Buku ini mencerminkan kelindan antara gender, seksualitas, dan politik. Calon Arang, wanita berilmu dan berkuasa, harus musnah karena ia menakut-nakuti otoritas raja dan pemuka agama.

Saya tumbuh sebagai pembaca naskah drama, dari Shakespeare sampai Tennessee Williams, dan inilah di antara naskah yang saya anggap sangat menghantui.

Seperti sederetan buku, film, dan drama yang menjadi ilham kepengarangan saya, Malam Jahanam memperlihatkan kekejian yang membunuh perlahan.

Isu seksualitas, kelas, dan moral hadir secara rumit, kelabu, jauh dari suara didaktis dan moralis. Pemenang sayembara penulisan drama tahun 1958, Malam Jahanam menggambarkan dusun sebagai dunia yang gelap, realitas Indonesia yang sakit, jauh dari simpel maupun mengharu-biru.

Dalam lakon ini pun kita dapati usulan maskulinitas yang retak atau hancur berantakan, tema yang mengemuka dalam tidak sedikit karya-karya pasca kemerdekaan, termasuk kitab Jalan Tak Ada Ujung (Mochtar Lubis) atau film Lewat Djam Malam (skenario Asrul Sani, sutradara Usmar Ismail).

Dalam hidupnya, seseorang mesti menyimak satu-dua karya Abdullah Harahap, pengarang horor populer tahun 1970-1980an. Ratusan kitab Abdullah Harahap (ia sendiri tidak ingat berapa tepatnya) tidak jarang kali keluar tanpa ISBN dan dirasakan “picisan”. Lalu kenapa Abdullah Harahap?

Saya, Eka Kurniawan, dan Ugoran Prasad sudah menulis lumayan panjang tentang tersebut dalam pendahuluan Daftar Budak Setan, kumpulan kisah horor yang kami dedikasikan guna beliau. Singkat kata, kami mengejar ruang-ruang subversif dalam kisah horor Abdullah Harahap yang, secara permukaan, diisi tema dan imaji horor konvensional: arwah penasaran, rahasia gelap, dendam kesumat.

Gabungan warna di bahagian dalam ruang tamu (16 gambar): hiasan ...

Tokoh utama dalam Babi Ngepet, misalnya, ialah seorang pria yang terperangkap dalam ruang belajar sosialnya dan tak dapat keluar. Horor Abdullah Harahap ialah potret Indonesia yang buram; saat negara, lembaga hukum, dan tatanan sosial tak dapat menjanjikan keadilan, orang tak punya teknik di samping bersekutu dengan setan.Ruang tamu ruang tamu biru +16 pilihan reka bentuk foto > Ruang tamu
Warna dinding di ruang tamu (16 foto): bagaimana untuk cat dinding ...
Gabungan warna di bahagian dalam ruang tamu (16 gambar): hiasan ...
Dekorasi Ruang Tamu Warna Coklat | Desainrumahid.com
Ruang tamu dalam warna biru (16 foto): reka bentuk dalaman dalam ...
Ruang tamu ruang tamu biru +16 pilihan reka bentuk foto > Ruang tamu
16 Trend Warna Cat Rumah Terkini 16 - Kombinasi Warna Cat Rumah
Ruang Tamu Kelabu Putih | Desainrumahid.com
Ruang tamu dalam warna biru (16 foto): reka bentuk dalaman dalam ...
Gambar) Pemilik Pilih Tema Biru Deko Homestay. Hasilnya Memang ...
Ruang tamu ruang tamu biru +16 pilihan reka bentuk foto > Ruang tamu

Comments

Popular posts from this blog

20 Konsep Desain Taman Kampus

20 Konsep Desain Taman Kampus - konsep desain taman kampus JAKARTA - Taman minimalis paling cocok untuk Anda yang tidak punya tidak sedikit waktu guna merawat tanaman. Taman minimalis pun tidak luas, sehingga gampang dalam perawatannya. Membuat taman minimalis, kita tak perlu memakai jasa landscaper profesional. Pasalnya, taman minimalis pada dasarnya mengekor desain interior dan eksterior lokasi tinggal Anda. Anda melulu perlu mengikuti sejumlah kiat inilah ini: 1. Buat Pembatas Penggunaan garis yang tegas ialah dasar dari taman lokasi tinggal minimalis. Membuat pembatas dinding atau pagar bisa mewujudkan konsep tersebut. Pembatas ini akan dominan besar pada borongan desain taman. 2. Gunakan Paving Penggunaan paving ialah pilihan yang tepat bila hendak membuat taman dengan desain minimalis. Namun, Anda mesti menyimak peletakan dan penataannya. Bagi warna paving, Anda bisa memilih warna abu-abu untuk membuat kesan yang lebih minimalis pada taman. 3. Air Terjun Buatan Untuk memperinda

19 Pembuatan Desain Taman

19 Pembuatan Desain Taman - pembuatan desain taman Lalu, bagaimana bila ternyata anda punya lokasi tinggal yang lahannya sempit? Nih, udah Media himpun dari topDreamer, Sabtu (2/7), terdapat 19 model taman vertikal yang dapat kamu buat di rumah: 1. Duh, seger deh lihatnya. foto: Media Kamu dapat menanam lebih dari satu tumbuhan di taman vertikal, lho. foto: Media Nggak hanya cobain warna hijau, cobain pun tanaman berdaun warna lain. foto: Media Kamu dapat mendesain format dan menetukan letak taman vertikal tersebut. foto: Media Dinding di lokasi rumahmu jadi cakep, ya? foto: Media Kamu juga dapat menempatkan taman vertikal di pilar-pilar penyangga. foto: Media Taman vertikal juga dapat menghiasi dinding pagar unsur luar rumahmu. foto: Media Jadi ingat suatu games, deh! foto: Media Ini juga dapat kamu coba. foto: deavita.fr 10. Menaruh tumbuhan yang punya bunga bermekaran juga dapat diaplikasikan. foto: Media banget ya? KLIK NEXT guna melanjutkan.

19 Desain Rumah Minimalis Ruang Terbuka

19 Desain Rumah Minimalis Ruang Terbuka - desain rumah minimalis open space PANGKALPINANG, BANGKA POS -- Papinka Valley, superblock seluas 32 hektar yang dikembangkan oleh Provident Development di Pangkalpinang menggandeng arsitek ternama Indonesia dalam mengembangkan area yang terdiri dari lokasi tinggal (rumah, apartemen), bisnis (hotel, convention center), hiburan (mal, resto, kafe), sekolah dan pusat olahraga. Townland, konsultan bertaraf internasional yang berbasis di Hongkong terpilih sebagai perancang masterplan Papinka Valley. Dengan empiris Townland dalam urusan Urban and Regional Planning, Development Consultancy, Master Planning, Urban Design, Architecture, Papinka Valley dijamin menjadi area terpadu sangat lengkap, khusus dan nyaman untuk masyarakat Bangka Belitung. "Papinka Valley berkonsep area terpadu yang menggabungkan hunian dan komersial yang berbobot | berbobot | berkualitas tinggi dengan membuat keselarasan tata ruang, massa bangunan dengan elemen-elemen ruan