
Berdasarkan keterangan dari arsitek Probo Hindarto, kanopi adalah sebuah bangunan menjorok ke depan laksana rumah, kantor, bahkan restoran. Fungsi utamanya ialah memberi perlindungan untuk rumah guna jendela, pintu, dan ventilasi udara dari segala jenis cuaca panas dan hujan. Seiring pertumbuhan zaman, bahan kanopi menjadi makin beragam, contohnya dari genting, bahan sirap (kayu), vinil, polikarbonat, kain, plastik, dak beton, seng, dan fiber semen. Beragamnya jenis bahan ini mempermudah konsumen dan arsitek memilih cocok kebutuhan.
Lantas, bagaimana menilai bahan yang terbaik guna kanopi? Probo mengungkapkan, dari sekian banyak jenis bahan tersebut, kelebihan dan kekurangannya terletak pada kekuatan dan daya tahan bahan material. Bahan yang kuat laksana besi atau metal tentunya dapat bertahan lebih lama dikomparasikan jenis bahan lain.
Sementara itu, kekurangan bahan penutup ini seringkali harus tidak jarang diganti secara rutin, khususnya bila dari bahan yang elastis atau gampang rusak laksana kain dan plastik.

Jefry, empunya bengkel penciptaan kanopi, menuliskan ada sejumlah keunggulan dari masing-masing jenis bahan kanopi. Misalnya bahan stainless steel, jenis ini lebih tahan karat, lebih elegan, dan tidak repot guna perawatan. Namun, harganya relatif mahal, yaitu sekitar Rp400.000 sampai Rp550.000. Tidak heran, dibutuhkan pengelasan yang lumayan profesional sampai-sampai hasilnya tidak cacat. Jika terdapat cacat, bahan ini tidak dapat diblokir dengan memakai dempul ataupun sejenisnya.
Hal bertolak belakang saat kanopi yang dipakai terbuat dari bahan besi. Memang biayanya lebih murah. ”Hanya, guna finishing, bahan dari besi tetap mesti dicat dengan zinchromate dan cat besi supaya tidak terlampau cepat diserang karat,” tambahnya. Namun, kanopi berbahan besi gampang berkarat sehingga diperlukan perawatan ekstra. Sebelum menegakkan kanopi, usahakan empunya rumah memperhatikan sejumlah aspek, antara beda kebutuhan. Kanopi seringkali didesain sebab pemilik rumah memerlukan sesuatu yang dapat mengayomi rumah dari evolusi cuaca, laksana arah sinar matahari langsung yang dapat merusak elemen-elemen penunjang lokasi tinggal seperti pintu dan jendela.
Probo menyarankan, bila hendak mengaplikasikan kanopi pada jendela atau pintu maka sesuaikan kanopi dengan ukuran jendela. Artinya, ukuran kanopi lebih lebar dari jendela atau pintu. Semakin lebar kanopi maka jendela bakal semakin terlindungi. ”Tapi mesti pun dibarengi dengan tidak sedikit unsur tanaman di dekat rumah yang menolong menyejukkan udara dalam rumah,” saran Probo.

Probo pun menyarankan guna memilih desain gambar kanopi cocok dengan model bangunan rumah. Misalnya, model lokasi tinggal modern seringkali berkanopi dengan jenis simpel seperti dak beton tanpa tidak sedikit hiasan. Sementara itu, model gaya klasik/mediterania seringkali mempunyai lis profil yang memperindahnya.
”Pada unsur atapnya dapat menggunakan polikarbonat, ada juga sekian banyak macam tipe bergantung keperluan konsumen. Tersedia pun plastik fiber. ”Biasanya konsumen yang memilih bahan plastik sebab harganya yang relatif murah,” tutur Jefry, empunya jasa penciptaan kanopi. Sementara guna talang airnya, andai menggunakan bahan besi, seringkali dilengkapi dengan talang air PVC dan bahan stainless yang langsung dilas dengan rangka kanopi.

Untuk pemilihan warna, seringkali disesuaikan dengan warna bangunan rumah. Sebab, pengaplikasian kanopi sebagai dekoratif sekaligus pelindung rumah.
”Berdasarkan keterangan dari estetika, bangunan kanopi seringkali menjadi unsur pelengkap yang memperindah bangunan,” tandas pengasuh www. Media ini. Begitu pun ketika penghuni mengaplikasikan cahaya pada kanopi. Lampu dapat diletakkan di unsur bawah yang menghadap jendela atau pintu.
”Cahaya putih yang ingin kuning sebab efek lampu dapat memberikan kesan ‘hangat’ dan nyaman guna area di bawah kanopi,” imbuh Probo.

(tty)









Comments
Post a Comment