Dalam menciptakan taman, urusan kesatu yang mesti dilakukan ialah persiapan. Dengan persiapan yang baik, taman estetis dapat kita wujudkan. Seperti apa?

Adem ayem, hijau royo-royo, dan membuat ruangan luas. Setidaknya, begitulah perinsip taman menurut keterangan dari Suwardi Hagani, seorang arsitek lansekap. Taman yang sukses, menurutnya, ialah taman yang tidak memunculkan rasa sesak ketika melihatnya. Istilah beda yang digunakan oleh Suwardi untuk mencerminkan taman yang indah merupakan “taman surgawi”.
Untuk membuat taman yang estetis harus berisi sejumlah elemen laksana tanaman, bunga, hardscape, air, dan pencahayaan. Namun, guna mewujudkan seluruh prinsip dan unsur tersebut, diperlukan persiapan yang matang. Lantas apa saja persiapan menciptakan taman estetis sekaligus murah?
Hal kesatu yang harus kita lakukan merupakan menilai tema taman yang kita inginkan. Anda dapat mencari referensi dari majalah atau sumber-sumber lain tentang tema taman tersebut, apakah tropis, minimalis, gaya Jepang, Prancis, atau taman kering.

Berdasarkan keterangan dari Suwardi, anda tidak dapat mencampur-adukkan satu tema dengan tema beda dalam satu taman. “Jangan satukan seluruh tema itu menjadi satu karena dapat menghilangkan ‘roh’ dari suatu taman,” ujarnya. Setelah itu, desain taman yang Anda mau sesuai dengan perkiraan yang kita miliki.
Persiapan kedua yang sangat utama ialah mengenai lahan yang akan dipakai untuk membina taman tersebut. Anda dapat menggunakan lahan depan maupun belakang untuk diciptakan taman. Pada lahan yang sempit, inginkan tidak inginkan Anda memang mesti memberi batas diri guna bereksperimen pada taman kita itu.
Perlu Anda simaklah pula tentang arah datangnya sinar matahari pada lahan yang bakal Anda gunakan. Apakah mendapat matahari langsung atau tidak? Sebaiknya, ciptakan cahaya matahari supaya tidak butuh menggunakan pertolongan lampu sampai-sampai cahaya matahari yang masuk ke taman menciptakan lighting element-nya muncul. Hal ini bermanfaat untuk menolong Anda dalam memilih jenis tumbuhan kelak.

Setelah mengetahui ciri khas lahan, Anda sekarang dapat memilih jenis tumbuhan yang sesuai untuk taman tersebut. Anda mesti memilah mana tumbuhan yang tahan terhadap sinar matahari langsung, mana tumbuhan yang melulu membutuhkan sinar matahari sebesar 20% hingga 30%, dan mana tumbuhan yang memerlukan sangat tidak banyak sinar matahari saja atau melulu tahan di dalam ruang alias indoor plant. Anda bisa sesuka hati memilih tumbuhan mana yang kita sukai. Namun, dengan memahami karakternya, tanaman dapat tumbuh dengan estetis dan tidak cepat mati di lantas hari.
Seperti peragaan paduan suara, di mana letak biduan berukuran tubuh pendek tidak jarang kali di depan dan yang berukuran lebih tinggi tidak jarang kali di belakang, begitu pun halnya dengan prinsip menempatkan tanaman di taman. “Letakkan tumbuhan tinggi di belakang, lalu tumbuhan rendah di depan. Hal ini untuk menyerahkan nilai estetika, sekaligus tidak mengganggu pandangan mata,” ujar Suwardi.
Di samping letak tanaman, perhatikan pun proporsi antartanaman. “Proporsi antartanaman sebetulnya bebas, cocok selera. Tapi, mesti tetap enak disaksikan dan seimbang,” saran Suwardi.

Ia menyerahkan contoh, bilamana ukuran taman 3 x 3 meter, taman tersebut dapat diisi oleh 1 pohon tinggi, 50 pohon berukuran sedang, dan rumput.
Suwardi pun menjelaskan bahwa jumlah tumbuhan harus mendominasi 30% hingga 70% dari suatu taman. “Jangan hingga 100% tumbuhan semua, tentu terlalu sesak dilihatnya. Dan, tidak lagi disebut taman tetapi kebun,” ujar lelaki lulusan Universitas Indonesia ini.
Untuk memenuhi kekosongan lahan yang beda lagi, Anda dapat mengisi taman dengan bagian hardscape laksana stepping stone, air mancur, kolam, dan batuan koral. Menurutnya, tidak terdapat ukuran yang tentu untuk komparasi antara hardscape dengan softscape. Yang urgen sesuai dengan selera si pembuat taman saja.






Comments
Post a Comment