JAKARTA, Media - Membuat taman di pekarangan lokasi tinggal dapat menjadi penyelesaian tepat menghilangkan stres. Bayangkan, Anda bisa melepas kepenatan sesudah seminggu sarat bekerja dan menghadapi kemudian lintas padat masing-masing harinya.
Namun, ada sejumlah hal usahakan Anda simaklah dalam penciptaan taman, khususnya di kota besar laksana Jakarta. Dalam suatu obrolan singkat, arsitek lanskap yang pun aktif "menghijaukan Jakarta", Nirwono Joga, menuliskan untuk menciptakan taman rumah, terdapat baiknya anda melihat tempat dan arsitektur bangun rumahnya. Hal ini untuk membuat suasana harmonis dan selaras dengan lingkungan selama hunian.
"Untuk di Jakarta, kita dapat membuat taman lokasi tinggal tropis. Dengan prinsip utama menyerahkan keteduhan, terdapat pohonnya yang menyerap gas polutan dan menyerap air," ujar Nirwono.
Ia mengatakan, meskipun pada lazimnya rumah-rumah baru di Jakarta mempunyai konsep hunian minimalis, tidak berarti taman pada rumah-rumah tersebut pun harus bergaya minimalis. Prinsip taman yang dapat memberikan keteduhan dan menyerap polutan dapat dijangkau dengan menempatkan tanaman-tanaman berukuran lumayan besar. Jenis-jenis taman laksana taman mediterania, taman bergaya Jepang, atau taman simpel bergaya Amerika sebetulnya juga dapat tampil cantik di lokasi tinggal minimalis Anda.
Namun, tidak salah juga andai Anda hendak membuat taman minimalis bergaya tropis. Taman-taman laksana ini umumnya memakai tanaman hijau, tumbuh tegak, dan tidak mempunyai daun yang gampang berguguran. Anda dapat menanam cemara, kaktus, buah naga, palem, dan bambu kuning. kita juga dapat memanfaatkan melati atau teh-tehan sebagai pagar hidup.
Di samping keindahan, mengawal cadangan air tanah melewati taman di rumah ialah hal penting. Caranya, kita dapat menciptakan taman yang dapat menyerap air lewat lubang-lubang biopori. Hindari memblokir taman kita sepenuhnya dengan beton atau aspal. Sebaliknya, Anda dapat menggunakan konblok.
Alternatif lain, pakai batu-batu kerikil guna menutupi taman Anda. Batu-batu kerikil memudahkan air hujan tetap masuk ke dalam tanah melewati celahnya. Namun, tekstur batu tetap kasar. Hal ini menciptakan permukaannya tidak licin dan aman untuk Anda walau dalam suasana basah.
Selamat bertaman!
Comments
Post a Comment