Ahli fisioterapi Widianing Retnaningsih, menyatakan koordinasi arteri benak pada orang lansia ingin berkurang. “Ini dominan terhadap keterampilan refleks mereka guna menghindari jatuh, sampai-sampai mereka tidak sempat berpegangan,” jelasnya Media (25/9/2015).

Untuk itu, usahakan kamar mandi dilengkapi dengan besi pegangan di area-area selama toilet bowl dan shower. Fungsinya ialah agar orang tua lansia bisa berpegangan saat berjalan di kamar mandi, ataupun bangun setelah memakai toilet.
Di lantai kamar mandi, pakai pula keramik bertekstur guna menghindari situasi licin yang membahayakan orang lansia. Aplikasikan pula anti selip berbahan karet untuk menyangga pijakan kaki mereka. Jangan bikin perbedaan level lantai pada kamar mandi. Ini supaya orang lansia gampang berjalan dalam kamar mandi, khususnya bila orang lansia memakai alat tolong jalan.

Penggunaan shower bakal lebih mempermudah kegiatan mandi mereka sebab mereka tak lagi mesti mengusung gayung dari bak air. Widianingsih pun menganjurkan guna disediakannya lokasi duduk supaya lansia bisa mandi dengan posisi duduk.
“Orang lansia usahakan tidak lagi memakai toilet jongkok, sebab kemampuan mereka guna mengusung tubuh dari posisi jongkok telah berkurang, khususnya bila sudah merasakan pengapuran tulang lutut,” ungkap berpengalaman fisioterapi RS Pertamedika Sentul ini.

Karena tersebut pilihlah toilet duduk, dengan format toilet bowl yang tidak terlampau rendah supaya orang tua lansia tidak kendala mengusung tubuhnya saat bangu. Tinggi dudukan toilet bowl nyaman ialah 45 cm dari lantai. Jika standar produk toilet bowl melulu 38 cm-40 cm, tambahkan lapisan dudukan yang lumayan tebal di atas toilet bowl.
Pastikan pula kamar mandi memiliki lumayan lubang ventilasi. Ini guna mengoptimalkan peralihan udara di dalam kamar mandi, dan menjaganya tetap higienis. Jendela atau bukaan besar pun dapat mengoptimalkan masuknya cahaya matahari, sampai-sampai kamar mandi tetap kering.







Comments
Post a Comment